Daftar Novel

Sabtu, 20 Juni 2020

Darkness Entity Chapter 8 - Kota Para Penyihir





Di sebuah kamar yang berantakan seorang pria paruh baya terlihat sedang memakai baju batik di depan cermin, sementara itu seorang gadis smp dengan rambut pink terlihat sedang duduk di atas kasur sambil menggoyang-goyangkan kakinya.

"Lilith apa kau bisa menteleportasikan kita berdua ke sekolah?" ucap Profesor Akhmad sambil merapihkan dasi yang ia kenakan di lehernya.

Sambil tersenyum Lilith yang sudah rapih dengan baju seragam sekolahnya segera menghampiri Profesor Akhmad yang sedang sibuk merapihkan dasinya.

"Tentu saja." Lilith menggenggam tangan Profesor Akhmad dengan erat dan dalam sekejap mereka berdua berada di jalan setapak yang di sisi kanan dan kirinya dipenuhi perkebunan ubi ungu.

"Eh, kenapa kita kesini?" ucap Profesor Akhmad sambil menengok ke kanan dan ke kiri. "Lilith, apa kau melakukan kesalahan?"

"Hmm... Tidak, bukankah dengan begini kita bisa berduaan lebih lama, sayang?" ucap Lilith lalu menggandeng tangan Profesor Akhmad dengan sangat erat hingga membuat pria paruh baya itu dapat merasakan sensasi dada mungil yang menyentuh lengannya.

"Tapi kita sudah terlambat!"

Mendengar itu Lilith mempererat gandengannya, "santai saja sayang, jam pelajaranmu masih tersisa satu jam kan, say?"

"Yah kau benar," ucap Profesor Akhmad bergegas melangkahkan kakinya di jalan setapak bersama Lilith yang menggandeng tangannya dengan erat. "Tapi materi apa yang akan kuberikan hanya dalam waktu kurang dari satu jam?"

"Hmm... Bagaimana kalau materi sistem reproduksi?" usul Lilith sambil terkekeh menunjukkan giginya yang putih.

***

Lima belas menit sudah berlalu, pasangan guru dan murid itu pun akhirnya sampai di depan gerbang Smp Orochi, gerbang setinggi tiga meter itu terbuat dari Baja Murni sedangkan di sisi kanan dan kiri gerbang baja tersebut terdapat sebuah pagar yang dialiri listrik bertegangan tinggi.

Sementara itu di dekat Gerbang sekolah tersebut terdapat sebuah pos jaga yang di jaga oleh Robot Penjaga dari Thunder Corporation.

"Fuh akhirnya sampai juga, tapi aku tidak yakin robot penjaga itu akan mengijinkan kita masuk," ucap Profesor Akhmad.

Profesor Akhmad dan Lilith segera menghampiri Robot yang sedang berdiri di pos jaga, dan setelah dekat dengan Robot itu mereka berdua langsung di scan oleh Robot tersebut.

"PEMINDAIAN SELESAI!" ucap Robot Penjaga. "PROFESOR AKHMAD DAN LILITH, KALIAN TERLAMBAT SATU JAM DUA PULUH ENAM MENIT!"

Profesor Akhmad dan Lilith terlihat terkejut setelah mendengar Robot Penjaga mengatakan hal tersebut.

"PROFESOR AKHMAD SILAHKAN MASUK, KARENA BERSTATUS SEBAGAI GURU KAU DIBERI KOMPENSASI!"

"Fuh syukurlah~~" Profesor Akhmad bernafas lega.

*GRRKKK!*

Gerbang sekolah yang terbuat dari baja murni mulai terbuka dengan sendirinya, Profesor Akhmad pun melangkahkan kakinya ke gerbang sekolah diikuti Lilith di belakangnya, namun saat Lilith hendak melewati gerbang tersebut tiba-tiba saja Robot penjaga itu menghadang Lilith dan tanpa basa-basi Robot itu langsung memukul pelipis kanan Lilith dengan kekuatan penuh hingga membuat gadis berambut pink itu tersungkur ke rerumputan.

"LILITH!" teriak Profesor Akhmad terkejut.

"Kau!" ucap Lilith geram.

"LILITH, KAU TIDAK DIPERKENANKAN MASUK, KREDIT SKORMU TURUN DUA PULUH POIN DAN AKAN TERCATAT DI ARSIP SEKOLAH, APABILA MEMAKSA MASUK SISTEM KEAMANAN SEKOLAH AKAN MENGANGGAPMU SEBAGAI PENYUSUP!"

"Yah, sepertinya kau tidak bisa masuk Lilith," ucap Profesor Akhmad berjalan perlahan menghampiri Lilith yang terkapar di rerumputan.

Mengetahui hal itu Lilith pun bergegas bangkit dan berjalan menghampiri Robot Penjaga yang baru saja menghajarnya.

"Cih! Hal itu tidak akan terjadi bila aku menghancurkan Robot sialan ini!"

"Jangan Lilith, Robot ini adalah properti milik Thunder Corporation, aku akan berada dalam masalah bila kau menghancurkannya!"

"Ta-tapi aku ingin selalu berada di sisimu!" ucap Lilith lalu memeluk Pofesor Akhmad erat.

"Yah walaupun kau bilang begitu..."

"Tidak, bagaimanapun aku harus berada di sisimu, sayang!" ucap Lilith mempererat pelukannya hingga membuat Profesor Akhmad kesulitan bernafas. "Bagaimana kalau pria berambut putih itu datang menyerangmu!"

"Ya kau benar, tapi sebelum itu lepaskan dulu pelukanmu, aku kesulitan bernafas!"

"Ma-maaf!" Lilith melepas pelukkannya yang sangat kencang dan wajahnya memerah setelah sadar dirinya terlalu dekat dengan Profesor Akhmad.

"Hampir saja aku melupakannya, terima kasih telah mengingatkanku, Lilith," ucap Profesor Akhmad mengelus rambut Lilith yang berwarna Pink dengan lembut. "Bisa gawat kalau bocah keparat itu datang menyerangku saat aku mengajar, selain itu aku tidak yakin sistem pertahanan sekolah yang berasal dari Thunder Corporation bisa melindungiku dari amukan si bocah keparat itu..."

"Say~"

"Ya Lilith?"

"Bagaimana kalau hari ini kita bolos saja, tidak masuk sehari tidak akan membuatmu dipecat kan?"

"Kau benar Lilith, sepertinya sekarang aku harus melakukan persiapan sebelum Kagami datang untuk membunuhku," ucap Profesor Akhmad wajahnya memucat setelah teringat dengan kekuatan Kagami yang sangat mengerikan. "Karena ini menyangkut hidup dan mati aku harus melakukannya secara serius, cih apa aku harus melakukan operasi Armageddon untuk menghadapinya!"

***

Sementara itu...

Di tengah lautan Segitiga Bermuda, seekor Burung Hantu dengan gulungan kertas yang terselip di kaki kirinya terlihat sedang terbang dengan kecepatan tinggi, dan tidak lama kemudian burung Hantu itu raib dan dalam sekejap muncul di sebuah perkotaan dengan gaya bangunannya yang menyerupai bangunan Eropa abad pertengahan.

Kota itu benar-benar menggambarkan abad pertengahan, di kota itu tidak terlihat satupun kendaraan mobil maupun motor, melainkan sebuah Gerobak Angkut yang ditarik oleh Kuda, Naga, Manusia Kadal dan makhluk fantasi lainnya, ada juga seorang penyihir yang menggunakan sapu terbang sebagai alat transportasinya.

Kota tersebut bernama Kota Yggdrasil, yaitu kota persembunyian para penyihir yang selamat dari pembantaian para penyihir yang terjadi di Eropa dulu, saat ini Kota Yggdrasil menjadi pusat kota para penyihir dan menjadi tempat berdirinya Gedung Dewan Sihir yaitu tempat di mana Undang-Undang Sihir dibuat.

"Bu-burung itu?!" ucap seorang pria bertubuh gempal saat melihat seekor Burung Hantu yang terbang di Cakrawala, "bukankah itu Burung Hantu milik Julia? Kuharap tidak terjadi sesuatu padanya," pikir pria bertubuh gempal itu khawatir.


To be Continued...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Newest

Streaming Ost Darkness Entity