Daftar Novel

Senin, 29 Juli 2019

Darkness Entity Chapter 1 - Cursed Teacher (Bonus Ilustrasi Karakter + Ost. Darkness Entity)




*JDAAR!* Kagami memusnahkan kepala anak kecil dengan menggunakan ledakan bola kegelapan yang ia keluarkan dari telapak tangannya.

"Hmm.. Sepertinya aku masih harus mengasah kemampuanku sebelum berperang dengan mereka." Pikir Kagami sambil melihat anak kecil tanpa kepala yang terkapar di tanah.

"Hmm... Apa aku harus mengerti kegelapan lebih dalam untuk mengalahkan mereka?" Ucap Kagami Lalu menghilang di tengah lebatnya hutan.

***

Sementara itu, di sebuah smp yang berada di daerah terpencil.

Lilia, Siswi kelas sembilan terganas di SMP Orochi terlihat sedang asik menghajar habis-habisan bocah laki-laki yang baru saja merebut permen Lolipop dari mulutnya.

Ilustrasi Lilia

Dengan dipenuhi nafsu membunuh, Lilia terus menghajar bocah laki-laki itu dengan sekuat tenaga, lalu tidak lama kemudian seorang Satpam menarik tangan Lilia dan membawanya ke ruang BK.

"Kau tidak apa-apa, Raz?" Tanya Udin sambil menghampiri Raz.

"Ukh... Kurasa gadis itu sudah gila."

"Kau juga sih yang salah, melakukan hal mesum seperti itu." timpal Udin. "Oh iya, katanya besok ada guru baru ya?"

"Ya, tapi kudengar guru itu laki-laki."

***

Esok harinya...

Guru baru yang kemarin dibicarakan oleh Raz dan Udin pun tiba di jam pelajaran kedua, dan setelah menaruh laptop di mejanya, Guru itu mulai memperkenalkan dirinya.

"Salam kenal, aku Profesor Akhmad dari Thunder Corporation, mulai sekarang aku akan menjadi guru biologi kalian!"

"Thunder Corporation, bukankah itu adalah perusahaan senjata nomor satu di dunia?" ucap para murid berbisik kepada teman sebangkunya masing-masing.

"Ada yang mau ditanyakan tentang saya, misalnya latar belakang atau umur saya?"

Tidak membutuhkan waktu lama ada seorang siswi yang mengangkat tangannya walaupun dengan gugup, siswi itu adalah Lusi, dan ia adalah ketua kelas.

Ilustrasi Lusi

"Ya silahkan..."

"Ka, kalau boleh tau umur bapak berapa?"

"Cieee!" Para murid laki-laki mulai menggoda Lusi setelah Lusi mengatakan itu.

"Me, memangnya kenapa, aku cuma nanya umur kok!"

"Abaikan saja mereka, tahun ini umur bapak sekarang jalan 33."

Mendengar hal itu entah kenapa Lusi terlihat kecewa.

"Kenapa kau terlihat kecewa, tenang saja bapak juga suka sama anak kecil kok."

Mendengar itu wajah Lusi tiba-tiba memerah.

"Me, memangnya siapa yang mau sama bapak!"

Lalu tidak lama kemudian Raz mulai mengangkat tangannya.

"Silahkan, tapi sebelum itu siapa namamu?"

"Saya Raz, Pa Guru saya sering dengar kalau bapak sering menculik anak kecil untuk dijadikan bahan percobaan, apa itu benar?"

Profesor Akhmad terlihat terkejut setelah mendengar pertanyaan dari Raz.

"Bocah itu, darimana dia mendapatkan informasi itu?" Pikir Profesor Akhmad.

Keringat dingin mulai bercucuran dari kepala Profesor Akhmad.

"Hey kamu, kamu dapat dari mana kabar bohong itu?"

"Kabar bohong? Tapi ayahku tidak mungkin bohong padaku."

"Jadi kau mendapatkan kabar burung itu dari ayahmu ya, wajahmu seperti rekanku ,Orochi. jangan-jangan kau anaknya Orochi ya?"

"Iya pa."

"Eh?!" Profesor Akhmad terlihat terkejut.

"A, aku hanya menduga ta, tapi aku tidak tahu kalau Dokter Orochi sudah memiliki anak." Pikir Profesor Akhmad. "Dia orangnya memang agak tertutup, yah itu memang sudah sifatnya sih."

"Pak guru?" Panggil Lilia tiba-tiba.

"Ya?"

"Akhir-akhir ini, di desa terpencil ini sering terjadi pembunuhan, terutama pada anak kecil, dan mereka semua ditemukan tanpa kepala."

"Ya aku juga sudah mendengar kabar itu dari informanku, lalu kenapa kau memberitahukan hal itu padaku?" tanya Akhmad dengan nada merendahkan.

"Bila yang dikatakan Raz barusan benar, bisa jadi bapak yang telah membunuh mereka."

"Gadis ini, tidak, aku tidak membunuh mereka, bahkan aku telah mengirim informanku untuk menyelidiki kasus itu."

"Benarkah?" Ucap Lilia.

"Ehem! Mari kita sudahi perkenalannya, dan sekarang untuk pelajaran pertama saya akan menjelaskan hukum a.."

"Jangan mengabaikanku Anjing!" teriak Lilia geram, dan tiba-tiba semua pulpen dikelas melayang mengelilingi Lilia.

Lalu semua pulpen yang mengitari Lilia mulai menyerbu Profesor Akhmad.

Namun saat hampir mengenai Profesor Akhmad pulpen-pulpen itu terhempas seperti mengenai tembok tak terlihat.

"Fuh bila bukan karena sarung tangan anti debris ini, aku pasti sudah mati." pikir Profesor Akhmad berkeringat dingin. "Gadis ini, aku tak menyangka anak kecil seperti dia benar-benar berniat membunuhku."

Lalu, dengan memasang wajah ketakutan Profesor Akhmad pergi keluar kelas dengan tergesa-gesa.

"Hey Tunggu, apa kau mau kabur!" Ucap Lilia berlari mengejar Profesor Akhmad, namun saat hendak melewati pintu tangan Lilia ditahan oleh teman sebangkunya.

Ilustrasi Lilith

"Jangan mengejar guru itu, atau kau akan berurusan denganku," Ucap Gadis bermata merah dengan tatapan tajam.

"Lilith, apa kau mau menghalangiku lagi?"

"Tidak, aku hanya tidak mau cinta pandangan pertamaku tewas ditanganmu."

"Lilith, apa kau menyukai guru bajingan itu?"

"Ya, saat pertama melihatnya aku sangat terpesona dengan aura misterius dari jiwanya, aku merasakan aura busuk dan gelap yang melekat erat di dalam jiwa guru itu."


To be Continued...

[Baca Chapter Selanjutnya]

[Baca Chapter Lainnya]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Newest

Streaming Ost Darkness Entity