Daftar Novel

Rabu, 13 Mei 2020

Darkness Entity Chapter 6 - Pria Bertopeng Malaikat




*ZRAASHH!*

Subuh itu, di sebuah pulau tak berpenghuni, seorang Pria Bertopeng Malaikat terlihat sedang duduk di atas batu besar sambil menikmati suara ombak.

"Entah sudah berapa lama sejak aku dihidupkan kembali ke dunia ini," pikir Pria Bertopeng Malaikat sambil meraba topeng berwarna putih yang melekat erat di wajahnya. "Orang terpilih ya, omong kosong macam apa itu, apa aku benar-benar orang terpilih?"

"Ya, tidak salah lagi kau adalah orang terpilih yang disebutkan dalam ramalan Putri Machina, Solus," Ucap seorang bayangan hitam yang bersemayam di alam bawah sadar Pria Bertopeng Malaikat.

"Darkness, sudah kubilang jangan muncul seenaknya di dalam pikiranku!"

"Maaf atas kelancanganku sang terpilih,"

"Sang terpilih?" Pikir Pria bertopeng malaikat. "Tolong jangan memanggilku seperti itu, Darkness, panggil saja aku Fazz."

"Fazz, bukankah nama itu adalah nama yang kau dapatkan setelah dilahirkan kembali ke dunia ini?"

"Ya, entah kenapa aku sangat suka dengan nama baruku itu,"

"Baiklah kalau begitu aku akan menyimpan nama itu ke dalam memori-ku,"

"Fu.. fu.. kau seperti robot sa..." tiba-tiba Fazz berhenti bicara, wajahnya terlihat memucat.

Tidak lama kemudian Fazz turun dari batu besar yg didudukinya dan melihat kelangit dengan wajah ketakutan.

"Solus?"

"Sudah kubilang panggil aku Fazz, idiot!"

"Apa yang kau lihat, Fazz?"

"Diam Darkness, aku sedang konsentrasi," ucap Fazz sambil menatap langit, lalu tidak lama kemudian Fazz menciptakan sebuah busur yang terbuat dari cahaya di tangan kirinya, pada waktu yang sama Fazz juga menciptakan sebuah anak panah hitam yang terbuat dari energi negatif di tangan kanannya.

Lalu ia membidikkan busurnya ke langit dan menarik anak panah itu sekuat tenaga, setelah lama membidik Pria Bertopeng itu melepaskan anak panah tersebut dan anak panah yang terbuat dari energi negatif itu pun melesat kelangit hingga tidak terlihat dari pandangan.

"Sebenarnya apa yang kau tembak?"

"Hmm... bukan apa-apa," ucap Fazz memasang wajah lega lalu berjalan menuju hutan.

***

"KUKURUYUUUKK!" Matahari telah terbit ayam jago di desa Ular Putih pun berkokok saling bersahutan.

Sementara itu...

Di dalam sebuah kamar bertemakan warna pink, di atas kasur Profesor Akhmad terlihat sedang tidur telanjang bulat dengan seorang gadis Smp berambut pink pendek.

Mereka berdua tidur berpelukan dan tubuh mereka berdua dibanjiri oleh keringat hingga membasahi kasur yang ditidurinya.

Tidak lama kemudian gadis berambut pink terbangun dari tidurnya.

"Hmm~ selamat pagi sayang, tadi malam kau luar biasa." Lilith memeluk erat kepala Profesor Akhmad ke dada mungilnya.

"Uuuuhh..." Profesor Akhmad terbangun dan mendapati dua buah dada mungil dan lembut yang menempel di antara hidungnya, menyadari hal tersebut Profesor Akhmad pun langsung menjilati dada mungil tersebut dan membuat Lilith mendesah pelan.

"Sa-sa~yang geli," ucap Lilith mendorong kepala Profesor Akhmad yang terus menjilati dada mungilnya dengan liar, lalu tidak lama kemudian Profesor Akhmad mulai menghisap dada mungil Lilith hingga membuat gadis Smp itu mendesah, "Pro~fe~sor hen~tikan, kurasa sudah waktunya kita berangkat sekolah," ucap Lilith sambil memegangi kepala Profesor Akhmad yang terus menghisap dada mungilnya.

Sambil menghisap dada Lilith, Profesor Akhmad mengecek jam tangannya.

"Astaga?! SUDAH JAM 7!" ucap Profesor Akhmad segera melepaskan mulutnya dari dada Lilith yang mungil, lalu Profesor Akhmad dan Lilith segera beranjak turun dari kasur yang telah dibanjiri oleh keringat mereka berdua.

"Baiklah, kalau begitu sekarang aku akan segera menteleportasi-kan kita berdua ke rumahmu," ucap Lilith lalu memegang kemaluan Profesor Akhmad yang sudah keras seperti kayu.

***

Sementara itu di bangku koridor lantai dua Smp Orochi...

"Raz, tadi malam aku melihat langit tiba-tiba saja menjadi terang benderang layaknya di siang hari!" ucap Udin pada Raz yang tengah asik mengemut permen lolipop yang baru saja ia rebut dari Lusi si ketua kelas.

"Ya aku juga melihatnya Din, kupikir dunia akan kiamat, saat itu dari dalam kamar aku melihat bola cahaya raksaksa turun dari langit namun tidak lama kemudian aku melihat sesosok bayangan tangan raksaksa yang menghantam dan menghancurkan bola cahaya raksaksa itu,"

"Oh jadi kau juga melihatnya Raz," timpal Udin, "selain itu tadi pagi aku juga lihat banyak rumah warga yang tertimpa pohon besar,"

*KRIIING!*

"Bel masuk dah bunyi, tapi kenapa Pak Akhmad belum juga datang?" ucap Raz sambil berjalan menuju kelas. "Bukankah hari ini dia akan mengajar di jam pelajaran pertama?"

"Hmm... aku juga tidak melihat Lilith hari ini,"

"Fuh sepertinya gadis jalang itu merasa bersalah karena telah membuat Lilia masuk rumah sakit," ucap Raz segera masuk ke dalam kelas.

Mereka berdua pun duduk di bangku paling belakang pojok kanan dekat jendela, di dalam kelas terlihat banyak murid yang masih bermain-main dan bergosip.

Di dekat pintu, di antara para murid yang sedang bergosip terlihat Lusi Sang Ketua Kelas yang memasang wajah kesal saat melihat Raz yang tengah asik mengemut permen lolipop yang dirampas darinya, Raz yang menyadari hal itu lantas menghampiri gadis berkepang dua itu.

"Daritadi kau terus berbicara sambil melirik ke arahku, apa kau memendam rasa padaku?" Tanya Raz lalu ia mengeluarkan permen lolipop dari mulutnya dan tanpa basa-basi ia memasukkan permen lolipop itu ke mulut Lusi.

Lusi yang terkejut langsung mendorong Raz dan membuang permen lolipop itu ke lantai.

"Bangsat! BERANINYA KAU MENCURI CIUMAN PERTAMAKU RAZ!"

"Mencuri ciuman pertamamu katamu? Coba hitung sudah berapa kali aku mencuri permen lolipop darimu?"

"DIAM KAU BAJINGAN!"

"Jaga mulutmu anjing!" Raz geram dan menarik kerah baju Lusi dengan kasar.

Udin yang melihat hal tersebut langsung berusaha memisahkan mereka berdua.

"Raz tolong hentikan..." Ucap Udin berusaha melepaskan tangan Raz dari kerah baju Lusi. "Kau tidak boleh kasar pada wanita."

"Hiks.. Hiks.."

Tiba-tiba gadis berkuncir dua itu menangis lalu gadis itu menghajar hidung Raz dan setelah melihat Raz yang menatapnya dengan penuh amarah gadis itu pun berlari ke luar kelas sambil menangis.

"Kau keterlaluan Raz," ucap Udin menggelengkan kepalanya.

"........" Raz terdiam, lalu tidak lama kemudian ia berkata, "sial kenapa jadi begini, padahal awalnya aku hanya ingin menggodanya saja,"


To be Continued...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Newest

Streaming Ost Darkness Entity